Saturday, June 2, 2012

Allah SWT adalah Dewa Bulan yang disembah para penyembah berhala Arab


*Qur’an Mengakui Bahwa Allah adalah Dewa
* *Oleh** Mohammad A. Khan * * 
* *Sementara orang-orang Muslim menyangkalinya, bahwa Allah adalah “Dewa Bulan” pra-Islamik dari para penyembah berhala Arab; Allah Islamik sendiri yang mengatakannya di dalam Qur’an...*


Berabad-abad yang lalu, orang-orang Muslim masih terus membanggakan dan membesar-besarkan Qur’an yang mereka anggap sebagai satu-satunya kitab suci di dunia yang masih tetap eksis dalam bentuk aslinya, tanpa ada satu pun kata atau huruf yang telah dirubah, sejak ia diturunkan kepada Muhammad untuk disampaikan kepada para pengikutnya kira-kira 1400 tahun yang lalu. Tetapi pada abad yang lalu, telah dilakukan riset yang luas untuk membuktikan apakah benar Qur’an adalah Firman Tuhan (Allah) atau hanya buku yang dikarang oleh seorang atau beberapa orang manusia.

Setelah riset yang bersifat menyeluruh, banyak dari para intelektual dan ahli sejarah yang telah membuktikan, bahwa tidak hanya terdapat sejumlah kecil cacat dan kesalahan dalam kitab ini, tetapi bahwa kitab ini juga memperlihatkan kepada kita miskonsepsi yang sangat besar dari orang-orang Muslim.



Semua Muslim meyakini bahwa jika seorang Muslim mempunyai satu saja keraguan tentang Qur’an, maka ia akan dianggap sebagai seorang yang telah murtad (kafir), dan hukuman bagi seorang yang telah murtad, berdasarkan hukum Islam adalah, hukuman mati dengan cara yang mengerikan ketika ia masih hidup, dan api neraka di kehidupan yang akan datang.

Karena itu, setiap Muslim diikat untuk tetap setia kepada keyakinannya bahwa Qur’an adalah sebuah kitab yang tetap sama isinya pada hari ini, sebagaimana ia diwahyukan 14 abad yang lalu. Topik dari artikel ini adalah bahwa: Quran yang sama membuktikan jika *Allah *sebenarnya adalah nama ilah dari para penyembah berhala, yang sudah ada sebelum era Islam; yang mana orang-orang Arab, khususnya orang Mekah, memuliakan, dan berdoa kepadanya, sejak masa pra-Islamik.


Tetapi keyakinan Muslim mengenai Allah (Tuhan) secara total berbeda. Mereka dengan tegas menyangkal bahwa Allah adalah Tuhan dari para penyembah berhala, yang juga dikenal sebagai “Dewa Bulan.” Kami akan membuktikan poin ini dalam terang Qur’an, bagaimana Allah, tanpa diketahui, telah membuat sebuah kesalahan dan membuat dirinya *tertangkap* yaitu dalam Surah Nahl 16:57.


Ayatnya berbunyi sebagai berikut: “Dan mereka menetapkan bagi Allah anak-anak perempuan. Maha suci Allah, sedang untuk mereka sendiri (mereka tetapkan) apa yang mereka sukai (yaitu anak laki-laki).” Jika kita sejenak memikirkan hal ini secara logis, ayat ini sendiri membuktikan bahwa Allah, tanpa ada keraguan, adalah suatu Ilah dari para penyembah berhala di Arabia. Haruslah dicatat mengapa Allah merasa bersalah, atau marah karena memiliki keturunan yang ditetapkan padanya oleh para penyembah berhala.



Jika Allah bukanlah Tuhan dari para penyembah berhala, melainkan memang benar Tuhannya Adam, orang Yahudi dan Kristen, juga semua orang Muslim dan seluruh jagat raya, mengapa para penyembah berhala itu perlu untuk mengklaim bahwa Allah memiliki anak-anak perempuan yang sebenarnya tidak ada artinya buat Allah.



Dalam ayat ini, Allah memakai namanya, yang telah ditetapkan oleh para penyembah berhala, sebagai oknum yang memiliki anak-anak perempuan. Jika Allah itu adalah Tuhan yang berbeda dengan yang disembah oleh para penyembah berhala itu, maka para penyembah berhala tidak akan pernah mengklaim jika Allah memiliki anak-anak perempuan. Melainkan, mereka akan menetapkan para dewi al-Lat, La-Mannat dan al-Uzza sebagai puteri-puteri dari ilah yang mereka sembah, bukannya sebagai puteri-puteri Allah.

Hal yang mirip bisa kita temukan di Surah an-Najm 53:19-21, dimana Allah sekali lagi mengeluh bahwa para penyembah berhala mengasosiasikan Allah sebagai ilah yang memiliki puteri-puteri. Kendati Allah, tidak menyatakan namanya di ayat-ayat tersebut, tetapi ia merujukkan hal itu kepada dirinya sendiri. Ayat-ayat yang dimaksud adalah sebagai berikut:



Terjemahan: “Jadi apakah kamu patut mempertimbangkan al-Lat dan al-Uzza?”[53:19] Terjemahan: “Dan Manat, yang ketiga dan yang paling terkemudian?” [53:20] Terjemahan:”Apakah (patut) untuk kamu anak laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan?” [53:21] Di sini sangatlah jelas bahwa Allah adalah Ilah yang sama yang disembah oleh kebanyakan para penyembah berhala di Arab. Telah saya katakan sebelumnya, bahwa orang Muslim sangat kuat meyakini originalitas Qur’an; bahwa mereka tidak akan pernah meragukannya, berapa pun besarnya harga yang harus mereka bayar, bahwa Qur’an tidak pernah terkorupsi. Saya tidak tahu bagaimana orang Muslim melihat ayat-ayat ini, dan bagaimana mereka menjelaskannya. Tetapi satu hal yang saya tahu, sekelompok besar orang-orang Muslim, tanpa merasa malu, telah mengabaikan banyak cacat dan kesalahan-kesalahan, ketika mereka membaca Qur’an.


* * *Kesimpulan* Jika, setelah kebenaran yang terang seperti ini, orang-orang Muslim masih tetap tidak berubah terhadap keyakinan mereka yang palsu itu, bahwa Allah bukanlah suatu Dewa yang disembah oleh para penyembah berhala, maka saya pikir mereka sedang menolak ayat-ayat itu; dan karena itu mereka bisa dianggap telah menghujat Qur’an. Karena itu mereka bisa dianggap sebagai orang-orang kafir, karena mereka tidak menjalankan syarat-syarat dasar dan esensial dari keyakinan Islamik dan hukum-hukum syariah. 

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.